Warjak adalah waralaba warteg yang menawarkan paket kemitraan bagi Anda yang ingin memulai usaha di bidang kuliner. Warjak didirikan pada tahun 2016 oleh Hendra Hudiono dan Martin Kauw. Pada 2019, Warjak memiliki 79 gerai mitra. Franchise Warteg WarJak ini menawarkan model bisnis yang fleksibel yang memungkinkan mitra untuk mengoperasikan warteg dengan sentuhan modern.
Franchise Warteg WarJak
Contents
Konsep Warjak mirip dengan warteg tradisional, namun menggunakan sistem layar sentuh untuk memesan makanan. Untuk menjadi mitra Warjak, individu yang berminat harus melalui proses seleksi dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh waralaba. Franchise Warteg WarJak memberikan pelatihan dan dukungan kepada para mitranya, termasuk bantuan dalam menemukan lokasi yang tepat untuk warteg.
Biaya waralaba Warjak tidak tersedia untuk umum, tetapi orang yang tertarik dapat menghubungi waralaba secara langsung untuk informasi lebih lanjut. Selain Warjak, ada beberapa warteg waralaba lain yang tersedia di Indonesia, seperti Warteg Kharisma Bahari dan Warteg Mamoka Bahari.
Warteg Kharisma Bahari telah berkecimpung dalam bisnis waralaba sejak tahun 2008 dan memiliki lebih dari 250 mitra. Waralaba ini menawarkan beberapa pilihan paket, termasuk warteg kecil, menengah, besar, dan super. Warteg Kharisma Bahari juga menyediakan fasilitas lokasi dalam paket kemitraannya.
Kesimpulannya, Warjak adalah waralaba warteg yang menawarkan sentuhan modern pada warteg tradisional. Waralaba ini memberikan pelatihan dan dukungan kepada mitranya dan memiliki model bisnis yang fleksibel. Individu yang tertarik dapat menghubungi waralaba secara langsung untuk informasi lebih lanjut tentang paket kemitraan dan biaya.
Peluang Bisnis Franchise Warteg Warjak
Franchise Warteg Warjak adalah jaringan restoran Indonesia yang mengkhususkan diri dalam menyajikan hidangan tradisional Indonesia dalam suasana makan yang santai.
Istilah “Warteg” merupakan kependekan dari Warung Tegal, yang berarti “warung kecil dari Tegal” dalam bahasa Jawa, mengacu pada jenis restoran yang populer di Jawa Tengah, Indonesia. Waralaba ini didirikan pada tahun 2011 dan sejak saat itu telah berkembang ke beberapa lokasi di Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia.
Menu Warteg Warjak menyajikan berbagai hidangan Indonesia seperti nasi campur, nasi goreng, dan soto. Waralaba ini dikenal dengan harga yang terjangkau dan makanan yang sederhana namun lezat. Mereka juga menawarkan berbagai minuman dan makanan penutup, seperti es teler dan es kelapa muda.
Sebagai waralaba, Warteg Warjak menawarkan peluang bisnis bagi para pengusaha yang ingin memulai restoran Warteg Warjak mereka sendiri. Mereka menyediakan pelatihan, dukungan, dan model bisnis yang telah terbukti untuk membantu para pewaralaba agar sukses.
Biaya Untuk Membuka Franchise Warteg Warjak
Biaya pembukaan Franchise Warteg WarJak relatif lebih murah dibandingkan dengan waralaba warteg lainnya. Pasalnya, Warjak hanya menyediakan peralatan dan paket makanan, dan tidak menyediakan lokasi untuk franchisee berjualan.
Oleh karena itu, modal awal yang dibutuhkan untuk membuka waralaba Warjak relatif rendah. Di sisi lain, untuk membuka Franchise Warteg WarJak (WarJak), calon pemilik gerai harus menyiapkan setidaknya Rp 10,5 juta (USD 729,03) untuk mendapatkan izin usaha.
Namun, biaya pasti untuk membuka Franchise Warteg Warjak tidak disediakan dalam hasil pencarian.
Apakah warteg warjak membuka franchise?
Ya, Warteg Warjak membuka Franchise Warteg WarJak (Warung Jakarta) memiliki konsep yang mirip dengan warteg, yaitu menyajikan makanan secara touchscreen manual yaitu tinggal ditunjuk.
Yang membedakan Warjak dari franchise warteg lainnya adalah Warjak langsung menerapkan system kemitraan (partnership system) dan saat ini sudah ada sekitar 53 mitra yang sedang mempersiapkan pembukaan outlet.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai paket franchise yang ditawarkan oleh Warjak, calon mitra bisnis dapat menghubungi Warjak langsung.
Berapa Biaya Untuk Membuka Waralaba Warteg?
Biaya membuka waralaba warteg bervariasi tergantung pada sistem waralabanya. Sebagai contoh, untuk bergabung dengan kemitraan Warung Jakarta (WarJak), calon pemilik gerai harus menyiapkan setidaknya Rp 10,5 juta (USD 729,03) untuk mendapatkan izin usaha.
Di sisi lain, WarJak hanya menyediakan peralatan dan paket makanan, dan tidak menyediakan lokasi bagi penerima waralaba untuk menjual produk mereka. Oleh karena itu, modal awal yang dibutuhkan untuk membuka waralaba Warjak relatif rendah.
Biaya pasti untuk membuka waralaba Warteg tidak disediakan di hasil pencarian, tetapi disarankan untuk menghubungi waralaba tertentu secara langsung untuk mendapatkan informasi yang lebih rinci tentang paket waralaba yang ditawarkan dan biaya pembukaan waralaba.
Kebutuhan Franchise Warteg WarJak Modal Rp 10,5 Juta
Berikut adalah tabel kebutuhan untuk membuka Franchise Warteg WarJak dengan modal sebesar Rp 10,5 juta:
Kebutuhan | Estimasi Biaya |
Biaya franchise fee | Rp 5 juta |
Biaya sewa tempat usaha | Rp 2,5 juta/bulan |
Biaya renovasi dan peralatan dapur | Rp 2 juta |
Bahan baku dan persediaan awal | Rp 1 juta |
Biaya promosi awal | Rp 500 ribu |
Biaya administrasi (izin dan pajak) | Rp 500 ribu |
Cadangan dana untuk kebutuhan mendesak | Rp 1 juta |
Total Estimasi Biaya Awal | Rp 12,5 juta |
Harap dicatat bahwa perkiraan biaya di atas dapat berbeda-beda tergantung pada lokasi usaha dan kondisi pasar setempat. Selain itu, biaya operasional bulanan seperti gaji karyawan, biaya listrik, air, dan lain-lain tidak termasuk dalam tabel di atas.
Sebagai calon pengusaha franchise Warteg, penting untuk melakukan riset pasar dan membuat rencana bisnis yang matang sebelum memutuskan untuk membuka usaha tersebut.
Perhitungan Membuka Franchise Warteg Warjak Modal Rp 10,5 Juta
Berikut adalah contoh perhitungan estimasi pendapatan dan pengeluaran untuk membuka Franchise Warteg WarJak dengan modal sebesar Rp 10,5 juta:
1. Pendapatan Bulanan
- Rata-rata pengunjung per hari: 50 orang
- Rata-rata harga menu: Rp 20 ribu
- Rata-rata pendapatan per hari: 50 x Rp 20 ribu = Rp 1 juta
- Rata-rata pendapatan per bulan: Rp 1 juta x 30 hari = Rp 30 juta
2. Pengeluaran Bulanan
- Biaya sewa tempat usaha: Rp 2,5 juta
- Biaya bahan baku dan persediaan: Rp 10 juta
- Biaya listrik dan air: Rp 500 ribu
- Biaya gaji karyawan: Rp 4 juta (2 karyawan x Rp 2 juta)
- Biaya promosi: Rp 500 ribu
- Biaya administrasi (izin dan pajak): Rp 500 ribu
- Total pengeluaran bulanan: Rp 18,5 juta
3. Keuntungan Bulanan
- Pendapatan bulanan: Rp 30 juta
- Pengeluaran bulanan: Rp 18,5 juta
- Keuntungan bulanan: Rp 11,5 juta
Dalam contoh di atas, diasumsikan bahwa warung tersebut dapat menarik rata-rata 50 pengunjung per hari dengan rata-rata harga menu sebesar Rp 20 ribu. Biaya operasional bulanan termasuk sewa tempat usaha, biaya bahan baku, biaya listrik dan air, biaya gaji karyawan, biaya promosi, dan biaya administrasi.
Setelah mengurangkan pengeluaran bulanan dari pendapatan bulanan, diperoleh keuntungan bulanan sebesar Rp 11,5 juta.
Namun, perlu diingat bahwa angka-angka di atas hanya merupakan perkiraan dan dapat berbeda-beda tergantung pada kondisi pasar setempat, persaingan, dan pengelolaan bisnis yang efektif. Oleh karena itu, penting untuk melakukan riset pasar dan perencanaan bisnis yang matang sebelum membuka Franchise Warteg WarJak.