Semakin banyak orang yang terjun ke dunia bisnis. Apakah Anda salah satu orang yang ingin berbisnis? Jika iya, Anda bisa mencoba bisnis dengan sistem Franchise Steak on the Street. Dengan memilih sistem waralaba atau franchise, Anda tidak perlu membangun bisnis dari awal. Namun, sebelum Anda benar-benar terjun ke dunia bisnis franchise, simak dulu tips-tips di bawah ini.

 

Franchise Steak on the Street

Contents

Sebelum memilih Franchise Steak on the Street, Anda perlu memastikan bahwa perusahaan tersebut memiliki reputasi yang baik. Sekalipun Anda menyukai produknya, jangan memaksakan diri untuk memilih waralaba dengan reputasi buruk.

 

Ada baiknya Anda melakukan riset terhadap franchisor atau bertanya kepada franchisor (pemilik bisnis) yang menawarkan bisnis Franchise Steak on the Street. Karena peluang bisnis dan hubungan jangka panjang, Anda akan terus terikat setidaknya selama 5 tahun dengan franchise tersebut, lo. Jadi, pilihlah dengan hati-hati, oke?

 

Pastikan jaminan ada dalam perjanjian

Jika ada jaminan atau jaminan yang diberikan, pastikan itu dirinci dalam kontrak. Apakah itu sesuatu yang menyangkut Anda atau manajer waralaba.

 

Hal ini dikarenakan dalam setiap kerjasama selalu ada jaminan atau garansi yang menyangkut semua pihak. Misalnya, jaminan izin penggunaan merek waralaba dan jaminan bagi pemilik cabang untuk mendapatkan hak eksklusif.

16. Franchise Steak on the Street Bisa Meraup Omzet Rp 60 Juta
Franchise Steak on the Street

Baca kontrak kerja sama dengan teliti

Baca semua perjanjian dalam kontrak dan jangan lewatkan hal-hal kecil yang dapat merugikan Anda. Pastikan juga hal-hal apa saja yang dapat mengakibatkan pemutusan perjanjian atau hubungan waralaba.

 

Setelah itu, perhatikan aspek-aspek yang terkait dengan pengalihan kepemilikan waralaba, hak-haknya, dan sejenisnya. Jika Anda kurang memahami isi kontrak, jangan ragu untuk meminta bantuan ahlinya, seperti notaris atau pengacara.

 

Pahami proyeksi keuangan yang diberikan

Ada banyak dokumen yang dapat Anda analisis ketika mempertimbangkan bisnis waralaba, salah satunya adalah dokumen yang berisi data proyeksi keuangan.

 

Uji semua asumsi dalam proyeksi keuangan yang disiapkan oleh franchisor, mulai dari harga jual, dan margin keuntungan, hingga volume penjualan. Jika perlu, Anda bisa menyiapkan waktu dengan memantau beberapa outlet terdekat untuk mengetahui kondisi di lapangan.

 

Franchise Steak Moen Moen Harga Nomor 1 di Indonesia

Cari lokasi yang strategis

Lokasi yang Anda pilih dapat berpengaruh pada pengembalian bisnis. Banyak bisnis baru memiliki sedikit pelanggan karena lokasinya sulit dijangkau. Pilih lokasi yang menjadi pusat keramaian sehingga mudah dijangkau. Lakukan survey ke beberapa tempat yang menjadi pilihan lokasi franchise.

 

Setelah melihat kondisi tempat, Anda juga bisa menggunakan media sosial untuk membantu Anda menentukan lokasi mana yang paling strategis. Perhatikan juga rival di sekitar lokasi. Pastikan peluang pengembangan bisnis Anda cukup besar di daerah tersebut.

Berbicara tentang bisnis franchise atau waralaba, bisnis Steak steak.

 

Indonesia membuka Franchise Steak on the Street. Bisnis franchise yang ditawarkan oleh Steak Indonesia merupakan satu-satunya bisnis franchise steak di Indonesia yang tidak memiliki lisensi dan dapat difranchisekan kembali.

 

Bisnis Franchise Steak on the Street yang mengusung motto “Business on the road, owner on the road” memungkinkan mitra untuk melakukan re-franchise usahanya agar lebih berkembang tanpa dibebani biaya royalti dan aturan pengelolaan.

 

Dengan bermitra dengan Steak Indonesia, manajemen Steak Indonesia akan mengembangkan steakhouse dengan standar restoran dan SOP lengkap yang dapat dengan mudah ditiru oleh mitra.

 

Selain itu, mitra akan mendapat pendampingan di restoran dari tim ahli restoran, menyiapkan laporan keuangan, membuat pemasaran strategis, dan memelihara media sosial.

 

Franchise Sushi Rakyat Mempunyai 11 Varian Rasa Istimewa

Keuntungan menjadi Franchise Steak on the Street

  1. Memiliki bisnis restoran steak dengan brand sendiri
  2. Memiliki bisnis restoran steak dengan konsep restoran sendiri
  3. Punya bisnis resto steak yang bisa difranchisekan lagi

 

Steak Indonesia menawarkan paket kemitraan sebesar Rp 150 juta. Paket tersebut antara lain terdiri dari desain interior, meja dan kursi, kitchen set stainless, 24 perlengkapan karyawan, 40 kursi pelanggan, dan perlengkapan dapur bergaransi 100%.

 

Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang franchise atau Franchise Steak on the Street, silahkan kunjungi website www.steakindonesia.com dan Instagram @franchise_steak atau hubungi WhatsApp di 081 221 445 437.

 

Salah satu makanan ala Barat yang masih mampu menggoyang lidah masyarakat sekitar adalah steak. Keberadaan makanan ini mudah kita temukan, tidak hanya di pusat perbelanjaan tetapi hingga restoran di gedung perkantoran.

 

Bahkan saat ini steak bisa ditemukan di pinggir jalan utama alias pedagang kaki lima dengan harga yang ramah di kantong. Melihat potensi pasar tersebut, Ashrina Futihasari membuat konsep gerai steak yang berbeda dari yang lain.

 

Yakni dengan membuat gerobak dengan menu steak. Sebenarnya, Ashira sudah lama membuat steak cart, yakni sejak 2012, di Solo. Namun, baru tahun ini ia mulai menawarkan kemitraan Franchise Steak on the Street gerobak steak dengan label Steak On The Street.

 

Hingga saat ini telah bermitra dengan 23 mitra dari sejumlah daerah. Mulai dari Jakarta, Bekasi, Tangerang, Indramayu, Pekalongan, Yogyakarta, Semarang, Palembang, Medan, hingga Samarinda.  Adapun untuk gerai pusat ada dua, yang semuanya berada di Solo, Jawa Tengah.

 

Hal itulah yang membuat Ashrina optimis dengan kemitraan bisnis yang ditawarkannya. Ia juga menargetkan menjaring hingga 50 mitra hingga akhir tahun ini. Jika Anda tertarik, Ashrina menawarkan tiga paket Franchise Steak on the Street.

 

Pertama, paket tanpa gerobak dengan harga Rp. 6 juta. Kemudian, paket selanjutnya sudah termasuk fasilitas gerobak senilai Rp. 9 juta, dan paket ketiga Rp. 16 juta. Perbedaan paket ketiga ini adalah gerobak atau lokasi usaha kontainer.

 

Perbedaan lainnya adalah bahan baku awal. Untuk paket tanpa gerobak, Anda hanya mendapatkan 50 bungkus bahan baku awal, 100 bungkus paket selanjutnya, dan 200 bungkus seharga Rp 16 juta. Fasilitas lainnya berupa peralatan dan perlengkapan usaha, saos, seragam, dan media promosi. Kemitraan ini tidak membebankan royalti.

 

Namun mitra diharuskan membeli bahan baku seperti daging, tepung, aneka saus, dan kemasan. “Konsep kami berjualan di pinggir jalan.

 

Meski berbentuk gerobak, kedai steak ini menjual beragam menu olahan. Yaitu steak ayam original, chicken cheese potato, beef original, black pepper original, mushroom steak, dan lain-lain.

 

Harganya relatif murah, mulai dari Rp 10.000 per porsi hingga Rp 20.000 per porsi. Melalui varian steak dengan harga ramah kantong, Ashrina memproyeksikan setiap gerai Steak On The Street dalam sehari bisa menjual rata-rata 50 porsi per hari.

 

Jika dihitung, sekitar Rp 16 juta per bulan. Jika biaya operasional dikurangi Rp 12 juta per bulan, maka keuntungan yang didapat adalah Rp 4 juta. Dan payback periodnya hanya empat bulan.

 

Franchise solusi untuk ekspansi yang terkendala modal

Di awal usahanya, Rizkianto tidak pernah terpikir untuk menjual konsep bisnisnya dengan sistem waralaba. Namun, modal menjadi kendala baginya untuk mengembangkan usahanya. Saat itulah dia memutuskan untuk mewaralabakan Street On The Street.

 

“Awalnya, saya tidak memikirkan Franchise Steak on the Street. Saya dan istri hanya memikirkan bagaimana membuat menu yang unik dan konsep apa yang ingin kami jual, sederhana dan berbeda. Tapi inovasi butuh modal, untuk berkembang lebih cepat butuh modal. Jadi solusi untuk permodalan adalah dengan menjual franchise tersebut,” ujarnya.

 

Kebetulan saat itu bisnis Franchise Steak on the Street sedang berkembang pesat di Indonesia. Saat membuka media sosial, Rizkianto kerap menemukan iklan kuliner yang menawarkan paket franchise. Dari situ muncul ide untuk menjual franchise juga.

 

“Lagipula, tidak ada bisnis yang seperti kita,” katanya. Namun pilihan untuk menjual franchise tidaklah mudah. Banyak hal yang perlu diperbaiki, mulai dari legalisasi badan usaha legal, legalisasi merek, hingga pembuatan SOP dan perjanjian bisnis.

 

Franchise Ramen Bajuri Gratis Gerobak Ramen Panjang 1 Unit

Bisnis steak jalanan yang berkembang pesat

Sasaran pertama yang diincar untuk menawarkan franchise adalah teman dan keluarga yang tinggal di kota yang sama. “Kami menawarkan dari grup gratis hingga iklan berbayar. Alhamdulillah tumbuh dengan baik.

 

Di tahun pertamanya, Steak On The Street menjangkau 50 gerai mitra di Indonesia. Kini di tahun kedua, sudah ada 61 mitra yang tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera, dan Kalimantan, serta Sulawesi”.

 

Ia juga mulai membenahi aspek-aspek pendukung, seperti tim produksi, tim kantor, dan lainnya agar bisa terus berkembang dan bertahan di masa mendatang.

 

Steak On The Street mampu meraup omzet Rp. 60 juta menjadi Rp. 70 juta per bulan. “Omzet usaha ini multi level karena selain berjualan di stan pusat juga menjual Franchise Steak on the Street yang bahan baku utamanya harus dipesan dari pusat.

 

Dengan penjualan mencapai 100 produk per hari, Rizkianto mengatakan mitra bisnisnya dapat mengembalikan investasinya dalam waktu sekitar 4 bulan. Tahun ini.

 

Kiat sukses bisnis

Disinggung tips sukses, lulusan penyiaran ini tak sungkan berbagi. “Asalkan memiliki konsep bisnis Franchise Steak on the Street yang orisinil, berbeda, unik, dan sederhana jika ingin memasarkannya. Pastikan juga legalitas bisnis dan legalitas merek diurus dulu baru yang lain.

 

Lalu, pasarkan secara online, dan buat beberapa paket pilihan sesuai target konsumen, bangun tim untuk memudahkan pengelolaan bisnis.

 

Sumber: waralabaku.com, adv.kontan.co.id, money.kompas.com dan daya.id